BAB V || ELEKTRONIKA DASAR (SISCOM X TKJ)




 

A. Elektronika Dasar

Mempelajari elektronika pada dasarnya berhubungan dengan materi elektronika yang tampak dan tidak tampak. Materi elektronika yang tampak dapat dijumpai pada kumponen elektronika, rangkaian elektronika, perangkat dan peralatan elektronik. materi elektronika tidak Adapun mat tidak tampak berwujud sinyal yang diproses oleh sistem Jan rangkaian elektronika secara spesifik. Materi yang tidak tampak dapat diukur dan dirasakan output-nya, Faktor penting yang dilakukan sebelum merangkai sebuah proyek elektronika (rangkaian) adalah menguji dan mengukur komponen terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi dan besarannya sesuai kebutuhan. Sebab jika salah satu komponen rusak, maka rangkaian elektronik tersebut tidak akan bekerja dengan baik. Alat untuk menguji dan mengukur komponen elektronika bernama multimeter (AVO meter).

Info

Perkembangan Teknologi Komponen Elektronika

Beberapa produk dari evolusi teknologi elektronik cukup monumental di sekitar kita. Namun, teknologi mikro-elektronik tidak hanya membawa produk, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa produk dalam bentuk dan ukuran yang lebih kecil dengan kualifikasi profesional yang lebih tinggi. Kita bisa lihat di sini sebagai contoh, munculnya komputer dan telepon seluler (ponsel) Bentuk awal dari elektronik modern dalam logika komputer, memori, dan sistem penomoran biner. Komputer yang dibuat oleh J. Eckert dan John W. yang diperkenalkan pada tahun 1942 Mauchly disebut ABC (Berry Computer Atonosoff). Tim ini sangat penting, sebesar salah satu kamar rumah kami, karena menggunakan 18.000 tabung vakum.

1. Kelistrikan

Kelistrikan identik dengan sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Suatu benda dinyatakan bermuatan listrik negatif jika kelebihan elektron, dan bermuatan listrik positif jika kekurangan elektron. Secara alami, muatan listrik positif selalu mengalir dari titik berpotensial tinggi menuju titik potensial rendah. Aliran ini disebut sebagai arah arus listrik konvensional. Namun sesungguhnya. muatan listrik yang bergerak di dalam konduktor merupakan muatan listrik negatif (elektron) dengan arah aliran elektron berbanding terbalik dengan arah aliran muatan positif.

Arus listrik identik dengan mengalirnya elektron secara berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. Arus listrik dibagi menjadi listrik arus searah (Direct Current/DC) yang aralınya tetap dan listrik arus bolak-balik (Alternating Current/AC) yang arusnya besar serta arahnya selalu berubah-ubah. Secara mendasar sattan Si untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal, satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan. Bila dipertahankan satuan ini akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10 Newton/meter, yang mana di antara dua penghantar lurus yang sejajar dengan luas penampang diabaikan, serta berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara

2. Komponen Elektronika

Komponen elektronika berupa alat pendukung suatu rangkaian elektronik yang menempel langsung pada papan rangkaian PCB, CCB, protoboard maupun veroboard dengan cara disolder atau tidak menempel langsung pada papan rangkaian (dengan bantuan alat penghubung tertentu, misalnya kabel). Komponen elektronika ini terdiri atas satu atau beberapa unsur materi. Desain rangkaian yang diinginkan dapat berfungsi sesuai dengan fungsi masing-masing komponen, ada yang untuk mengatur arus dan tegangan, meratakan arus, menyekat arus, memperkuat sinyal arus dan masih banyak fungsi lainnya.

a. Resistor

Komponen ini berfungsi untuk mengatur aliran arus listrik. Misalnya resistor dipasang seri dengan LED (Light-Emitting Diode) untuk membatasi besar arus yang melalui LED. Resistor yang biasa kita jumpai memiliki nilai resistansi yang direpresentasikan oleh kode warna pada badan resistor. Ketika melewati resistor. energi listrik diubah menjadi energi panas. Oleh karena itu, resistor memiliki rating daya yang maepresentasikan seberapa besar arus maksimum yang diperkenankan melewati resistor.

Jenis-jenis resistor tetap, antara lain resistor kawat, resistor batang karbon. sistor keramik, resistor film karbon, dan resistor film metal. Sedangkan jenis-jenis yang termasuk ke dalam resistor variabel, antara lain potensiometer kesi NTC dan PTC, serta LDR. Rating daya resistor yang banyak digunakan adalah watt atuo watt. Resistor tersebut adalah resistor dengan label kode warna yang banyak di pasaran. Selain itu, ada pula resistor dengan rating tegangan 5 watt atau lebih besar. Untuk resistor jenis ini, nilai resistansi dan rating tegangannya dapat dibaca secara langsung di badan resistornya.

b. Kapasitor

Michael Faraday (1791-1867) merupakan orang yang pertama kali menemukan kapasitor, sehingga namanya diabadikan menjadi satuan farad (F). Kapasitor identik dengan komponen yang bekerja dengan menyimpan muatan. Aplikasi kapasitor di antaranya digunakan sebagai filter pada rangkaian penyearah tegangan. Desain kapasitor ada dua bentuk, yaitu aksial dan radial. Ada dua tipe kapasitor, yaitu polar dan nonpolar/bipolar. Perbedaan dari keduanya adalah pada ketentuan pemasangan kaki-kakinya. Polaritas pada kapasitor polar dapat diketahui melalui label polaritas (negatif atau positif) kaki kapasitornya atau panjang-pendek kaki-kakinya. Pemasangan kapasitor polar ini harus sesuai dengan polaritasnya. Sedangkan untuk pemasangan kapasitor nonpolar, tidak memiliki ketentuan pada pemasangan polaritas kaki-kakinya karena tidak memiliki label polaritasnya.

1) Kapasitor Polar

Kapasitor polar yang banyak dijumpai di pasaran, antara lain kapasitor elektris dan kapasitee tantalum. Hal ini dikarenakan rating tegangan keduanya sanga rendah, antara 6.3 volt 35 volt. Pada badan kapasitor tersebut tercetak labd polaritas yang menunjukkan polaritas kaki komponen yang sejajar dengan label polaritas tersebut

2) Nonpolar

Kapastor nopolar memiliki rating tegangan paling kecil 50 volt. Kapasity Kamasitair angolarak digunakan biasanya memiliki raetak pada label 50 atau lebih. Nila kapasitansi kapasitor nonpolar yang tercetak pada label berupa kode angka atan kode warna.

3) Kapasitor Variabel

Kapasitor jenis ini biasanya digunakan di dalam rangkaian tuning radio. Nila kapasitansinya relatif kecil, biasanya di antara 100 pF dan 500 pF

4) Kapasitor Trimmer

Kapasitor trimmer adalah ukuran mini dari kapasitor variabel. Kapasitor in didesain untuk dapat dipasangkan langsung pada PCB dan diatur nilainya harrya pada saat pembuatan rangkaian. Nilai kapasitansi kapasitor ini biasanya kurang dari 100 pF. Di dalam rentang nilai kapasitansinya, kapasitor trimmer memiliki nilai minimum yang lebih besar dari nol.

c. Induktor

Induktor pada rangkaian DC dapat digunakan untuk memperoleh tegangan DC konstan terhadap fluktuasi arus. Sedangkan induktor pada rangkai AC mampu meredam fluktuasi arus yang tidak diinginkan.

Secara umum, induktor memiliki fisik desain yang mirip dengan resistor, di mana nilai induktansinya juga dinyatakan dengan kode warna. Secara umum, induktor memiliki rating arus tertentu, biasanya menggunakan stress ratio 60%. Teknik membaca kode warna pada induktor sama dengan membaca kode warna pada resistor dan kapasitor sebagai berikut.

d. Dioda

Komponen ini berfungsi untuk membuat arus listrik mengalir pada satu arah saja. Arah arus tersebut ditunjukkan oleh arah tanda panah pada simbol dioda. Seperti halnya orang yang mengeluarkan energi untuk membuka pintu dan melaluinya, listrik juga mengeluarkan energi saat melalui dioda. Tegangan listrik akan berkurang sekitar 0,7 volt saat arus listrik melewati dioda (yang terbuat dari silikon). Tegangan sebesar 0,7 volt ini disebut forward voltage drop. Jenis dioda dapat dikategorikan sebagai berikut.

1) Dioda Signal, digunakan untuk meneruskan arus denga Dioda ingis de da Contoh dioda jenis ini adalah dioda 1N4148 yang te buat dari bahan silikon.

2) Dioda Recitifier

Dioda jenis ini digunakan dalam rangkaian Power Supply. Dioda tersebu berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik ke arus searah. Rating maksimu arus yang dapat dilewatkan sama dengan IA atau lebih besar dan maximun reverse voltage sama dengan 50 V atau lebih besar.

3) Dioda Zener

Dioda ini digunakan untuk memperoleh tegangan (dioda zener) yang tetap ketika reverse voltage sudah berada di daerah breakdown. Ketika reverse voltage meski nilainya berubah-ubah, asalkan berada di daerah breakdown, maka te gangan dioda zener tersebut akan tetap.

E. Transistor

Komponen ini berfungsi sebagai penguat arus. Karena besar arus yang dikuatkan dapat diubah te dalam bentuk tegangan, maka dapat dikatakan ga bahwa transistor dapat menguatkan tegangan. Selain itu, transistor juga dapat berfungsi sebagai switch elektronik Ada dua jenis transistor, yaitu NPN dan PNP mansistor memiliki tiga kaki yang masing masing harus dipasang secara tepat. Kesalahan pemasangan Laki-kaki transistor akan dapat merusakan transistor secara langsung. Perlu dicatat bahwa pada badan tran-sistor tidak ada label yang menunjukan bahwa kaki transistor tersebut adalah B, C, atau E. Dengan demikian, sebelum memasang sebuah transistor, pastikan di mana kaki B, C. dan E dengan membaca datasheet nea. Di dalam penggunaannya harus pula diperhatikan dua rating, daya disipasi kolektor, yaitu VCE x IC, dan breakdown voltage, yaitu VBE reverse.

F. Transformator

Transformator disingkat trafo. Trafo terdiri atas dua buah lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan sekunder. Trafo bekerja berdasarkan sistem perubahan gaya medan listrik, yang dapat digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik AC

G. Relay

Relay identik dengan sakelar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik yang akan bergerak jika terdapat arus listrik yang mengalir melalui lilitan. Susunan kontak pada relay adalah sebagai berikut.
1) Normally Open sebagai jenis relay yang akan menuuka bila dialiri arus liera

1) Normally Open sebagai jenisrelay yang akan membuka ak tengafi arus listri 3) Normally Chase sebagai nis relay yang memiliki hubunganngah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan.

h. Thyristor

Komponen ini banyak digunakan sebagai sakelar elektronik sehingga sering disebut SCR (Silicon Controlled Rectifier). Thyristor akan menghantar arus listră dari anoda ke katoda jika pada kaki gate diberi arus ke arah katoda. Karenanya kaki gate harus diberi tegangan positif terhadap katoda. Pemberian tegangan akan menyulut thyristor, dan ketika tersulut thyristor akan tetap menghantar. SCR akan terputus jika arus yang melalui anode ke katode menjadi kecil atau gate pada SCR terhubung dengan ground.

Komentar