KJD | BAB VI | PERMASALHAN INSTALASI SOFTWARE APLIKASI

 




Permasalahan Intalasi Software 

A.Permasalahan pada Instalasi Software Aplikasi

Dalam menangani permasalahan pada instalasi software aplikasi sebaiknya kita melakukan pendeteksian secara sederhana dahulu seperti pemeriksaan file yang berhubungan dengan software atau spesifikasi permintaan (requirement) dari software yang diinstal.

Memahami troubleshooting dapat membuat kita tidak kebingungan dan panik pada saat kita mengalami error/kerusakan pada sebuah instalasi software aplikasi. Troubleshooting pada software sering dialami oleh pengguna komputer (user). Untuk itu kita akan memahami bagaimana teknik yang dilakukan pada troubleshooting.

1. Teknik Troubleshooting

Dalam mengetahui masalah error pada komputer, ada dua macam teknik yaitu teknik forward dan backward. Berikut kita akan mengenal lebih jauh lagi tentang teknik-teknik tersebut.

a. Teknik Forward

Dalam teknik forward, segala macam permasalahan dapat dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik forward hanya digunakan oleh orang dari dealer komputer pada saat melakukan perakitan komputer pertama kali. Pada teknik forward dapat dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana berikut.

1) Pada saat komputer telah selesai dirakit, maka dealer melakukan pemeriksaan pada semua hardware yang sudah terpasang. Sebagai contoh: pemeriksaan hubungan dari kabel power supply ke soket power pada motherboard.

2) Pada casing jenis ATX, kita harus memeriksa apakah kabel power switch sudah terpasang dengan benar atau tidak.

b. Teknik Backward

Teknik backward merupakan teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer teraliri oleh arus listrik atau setelah komputer hidup Teknik ini banyak digunakan karena bermacam-macam permasalahan komputer akan timbul setelah komputer dinyalakan dan sudah dioperasikan. Sebagai contoh berikut.

1) Flashdisk Tidak Terbaca Pada USB

Gambar 6.2 Ge

2) Komputer Tidak Menyala pada Saat Tombol Power Ditekan

2. Tabel Pendeteksian Masalah

Setelah kita mengetahui permasalahan dari kedua teknik tersebut kita akan membahas tentang teknik backward, karena bagi pengguna komputer teknik ini lebih banyak digunakan daripada teknik forward. Karena teknik kesalahan terjadi setelah komputer dinyalakan. Berikut terdapat beberapa analisa untuk mempermudah dalam pendeteksian masalah error pada komputer.

a. Analisa Pengukuran

Pada tahapan pengukuran, pendeteksian masalah dilakukan dengan cara mengukur tegangan listrik pada komponen komputer. Gunakanlah alat bantu seperti multitester untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan untuk komponen komputer.

Sebagai contoh: kita dapat mengukur tegangan listrik yang diterima oleh power supply, setelah itu kita ukur tegangan yang diberikan oleh power supply ke komponen yang lainnya dalam sebuah komputer. Komponen yang menggunakan analisa pengukuran yaitu motherboard, power supply, dan speaker.

b. Analisa Suara

Pada tahapan analisa suara, pendeteksian masalah dapat menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar secara langsung melewati speaker internal yang terdapat pada sebuah perangkat komputer. Komponen yang menggunakan analisa suara yaitu RAM, VGA Card, dan monitor. Oleh karena itu,Jalam mempermudah pengenalan kode suara pada komputer, berikut beberapa

beep code yang utama dalam permasalahan komputer. 1) Bunyi beep pendek 1 kali sistem melakukan proses Boot dengan sempurna.

2) Bunyi beep pendek 2 kali terdapat masalah pada konfigurasi atau seting

CMOS.

3) Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali terdapat masalah pada motherboard atau DRAM.

4) Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali terdapat masalah monitor atau VGA Card.

5) Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali terdapat masalah pada keyboard.

6) Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali terdapat masalah pada ROM BIOS.

7) Bunyi beep panjang terus-menerus terdapat masalah pada DRAM.

8) Bunyi beep pendek terus-menerus tegangan (power). terdapat masalah pada penerimaan

c. Analisa Tampilan

Dalam mendeteksi masalah pada tahapan analisa tampilan cenderung lebih mudah karena permasalahan terletak berdasarkan pada pesan error yang ditampilkan pada layar monitorSebagai contoh: saat komputer hidup bahwa keyboard mengalami error. Untuk itu sudah dapat dipastikan bahwa letak permasalahan hanya pada keyboard saja dan kita tidak perlu memperbaiki komponen yang lainnya. Komponen yang menggunakan analisa tampilan yaitu keyboard, disk drive, dan Card I/O.Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan/atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.

Dalam arti seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer" adalah "yang mengolah informasi atau "sistem pengolah informasi." Selama bertahun-tahun sudah ada beberapa arti yang berbeda dalam kata "komputer", dan beberapa kata yang berbeda tersebut sekarang disebut disebut sebagai komputer.Komputer memiliki banyak aplikasi yang berfungsi untuk menunjang performa dan kinerja komputer. Dalam praktiknya, terkadang komputer memiliki masalah masalah atau gangguan dalam pengoperasiannya. Untuk memperbaiki komputer. kita harus bisa mendeteksi penyebab kerusakan terlebih dahulu. Jika kesalahan terjadi pada perangkat lunak (software) sebaiknya kita melakukan perbaikan puda software yang bermasalah. Sedangkan apabila pesan error muncul dengan ditandai dengan permasalahan pada hardware kita harus mengatasi masalah pada hardware

1. Penanganan Aplikasi Tidak Ada Respons (Not Responding Error Handling)

Berikut cara menangani aplikasi yang tidak ada respons.

a. Permasalahan Aplikasi Komputer

Permasalahan yang sering muncul untuk aplikasi komputer dapat digolongkan menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut.

1) Terjadi gagal proses masuk ke dalam sistem operasi yang disebabkan karena proses POST (Power on Self Test) yang tidak sempurna.

2) Terjadi kegagalan dalam menampilkan tampilan desktop.

3) Terjadi kegagalan dalam proses menjalankan sebagian aplikasi.

b. Proses POST (Power on Self Test)

Proses POST dimulai pada saat pertama kali tombol power dihidupkan. Apabila tegangan sudah stabil, power supply dapat mengirimkan sinyal power bahwa komponen tersebut sedang dalam kondisi yang optimal. Waktu normal yang dibutuhkan dari power on sampai muncul power good sekitar 0,1 sampai 0,5 detik. Chip timer yang menerima sinyal power good akan mengirimkan sinyal reset kepada mikroprosesor (CPU).2. Penanganan Virus Komputer (Computer Virus Handling)

a. Matikan Proses Virus

Selama virusnya masih jalan di komputer, maka virus akan terus menduplikasikan dirinya. Hal inilah yang membuat kita tidak dapat menghapus virus. Agar virus tidak terus menerus melakukan duplikasi maka kita harus mematikan proses yang menjalankan virus tersebut. Pencipta virus memahami langkah tersebut, dalam membuat virus biasanya sekaligus melakukan proses penguncian "task managera. Disk Defragmenter

File yang disimpan secara acak cenderung dapat memperlambat kinerja sistem operasi. Sehingga hal ini adalah salah satu penyebab komputer berjalan dengan lambat. Dalam partisi harddisk, sistem operasi Windows menyimpan file dalam lokasi yang berbeda-beda. Jika lokasi yang disimpan berdekatan satu sama lain, maka sistem akan mencari dan mengambil file secara lebih cepat. Untuk itu diperlukan sebuah tools defragment yang berfungsi untuk menata file file tersebut secara berdekatan.

Kita dapat menggunakan utilitas harddisk yang disebut dengan Disk Defragmenter. Tools ini digunakan untuk men-defrag harddisk komputer secara teratur. Defragment disk dapat membuat kinerja dan performa komputer terasa lebih cepat untuk mengakses beberapa file. Langkah defragment juga dapat digunakan untuk menyusun kembali data yang berserakan.

1) Hal yang Menyebabkan Data Tak Beraturan Beberapa hal yang menyebabkan data-data tersebut tak beraturan antara lain sebagai berikut.

a) Instalasi software Setelah kita melakukan instalasi software, sejumlah data atau file dari software akan tercipta secara otomatis ke dalam harddisk tanpa adanya pengelompokan kategori sehingga file tersebut tidak tertata secara rapi. Hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kelambatan sistem untuk mencari beberapa file ketika sedang membuka atau menjalankan aplikasi atau program.

b) Remove programs

Uninstall dan remove programs dapat membuat celah atau spasi struktur pada partisi harddisk. Sistem membutuhkan interval waktu yang lama untuk mencari file yang satu dengan file yang lain.

c) Penyimpanan file

File yang tersimpan dalam partisi harddisk dengan jenis yang sama dengan file-file aplikasi atau program utama tidak menutup kemungkinan mengganggu kinerja sistem untuk menyeleksi file yang dibutuhkan. Untuk itu, lakukanlah penyimpanan sejumlah file seperti file mp3, video, gambar, maupun file-file yang lain pada partisi terpisah dengan partisi yang berisi program-program utama dalam sistem operasi.) Penghapusan file

Munculnya celah atau spasi dalam harddisk juga dapat disebabkan oleh penghapusan sejumlah file. Hal ini sama dengan ketika melakukan penghapusan aplikasi yang disebut dengan remove program. Kinerja system juga menjadi terganggu terlebih jika penghapusan file ternyata masih menyisakan jejak dan cache.

Untuk melakukan proses defragment dapat membutuhkan waktu yang lama tergantung kapasitas harddisk dan berapa jumlah data serta kecepatan membaca file. Oleh karena itu, kita harus melakukan defragment secara teratur, sebagai contoh: seminggu sekali. Dengan melakukan cara tersebut dapat mempersingkat waktu untuk proses defragment pada periode selanjutnya.
) Penghapusan file

Munculnya celah atau spasi dalam harddisk juga dapat disebabkan oleh penghapusan sejumlah file. Hal ini sama dengan ketika melakukan penghapusan aplikasi yang disebut dengan remove program. Kinerja system juga menjadi terganggu terlebih jika penghapusan file ternyata masih menyisakan jejak dan cache.

Untuk melakukan proses defragment dapat membutuhkan waktu yang lama tergantung kapasitas harddisk dan berapa jumlah data serta kecepatan membaca file. Oleh karena itu, kita harus melakukan defragment secara teratur, sebagai contoh: seminggu sekali. Dengan melakukan cara tersebut dapat mempersingkat waktu untuk proses defragment pada periode selanjutnya.

2) Langkah untuk Melakukan Defragment Disk

Berikut langkah-langkah untuk melakukan defragment disk menggunakan fitur Run pada Windows.

a) Tekan pada keyboard logo "Windows + R"

b) Masukkan "dfrg.msc" pada kotak Run

c) Tekan Enter atau

d) Klik Start

e) Pilih Program/All Program

f) Pilih Accessories

g) Pilih Disk Defragmenter

h) Setelah itu pilih partisi harddisk yang akan dilakukan proses defragment, kemudian klik Defragment

Setelah itu Windows akan melakukan Defragmentasi. Proses ini dapat dihentikan atau dipause dan Anda dapat melanjutkan proses defragment tersebut di lain waktu. Ketika defragmentasi harddisk sudah dijalankan, kita dapat mengamati perubahannya dengan cara setiap membuka file atau menjalankan program dalam komputer menjadi sedikit terasa lebih cepat dari sebelumnya.

b. Setting IDE

Sebagai pengguna komputer kita menginginkan transfer data pada harddisk secepat mungkin yang tidak memakan waktu yang lama, terkadang kita beruntung apabila vendor sudah meletakkan jumper dan setting harddisk pada posisi yang optimal.

Namun, sebaiknya kita mengecek sendiri untuk membuktikan bahwa terdapat jumper pada harddisk tersebut. Untuk melakukannya berikut langkah-langkahnya

2) Langkah untuk Melakukan Defragment Disk

Berikut langkah-langkah untuk melakukan defragment disk menggunakan fitur Run pada Windows.

a) Tekan pada keyboard logo "Windows + R"

b) Masukkan "dfrg.msc" pada kotak Run

c) Tekan Enter atau

d) Klik Start

e) Pilih Program/All Program

f) Pilih Accessories

g) Pilih Disk Defragmenter

h) Setelah itu pilih partisi harddisk yang akan dilakukan proses defragment, kemudian klik Defragment

Setelah itu Windows akan melakukan Defragmentasi. Proses ini dapat dihentikan atau dipause dan Anda dapat melanjutkan proses defragment tersebut di lain waktu. Ketika defragmentasi harddisk sudah dijalankan, kita dapat mengamati perubahannya dengan cara setiap membuka file atau menjalankan program dalam komputer menjadi sedikit terasa lebih cepat dari sebelumnya.

b. Setting IDE

Sebagai pengguna komputer kita menginginkan transfer data pada harddisk secepat mungkin yang tidak memakan waktu yang lama, terkadang kita beruntung apabila vendor sudah meletakkan jumper dan setting harddisk pada posisi yang optimal.

Namun, sebaiknya kita mengecek sendiri untuk membuktikan bahwa terdapat jumper pada harddisk tersebut. Untuk melakukannya berikut langkah-langkahnya13 Memeriksa setting pamper pada hurddisk

Lokasi jumper pada hardduk tertetak pada bagian belakang, tepatnya di sebelah slos konekhe dan kabel power.

Petunjuk setting jumper berada di bagian atas harddisk

Untuk melihat petunjuk setting jumper, lepaslah terlebih dahulu harddisk dart kabel power atau dengan cara melihat petunjuk setting tersebut pada situs produsen harddisk Anda. Sebagai contoh www.acsgate.com (produsen harddisk bermerek seagate)

3) Format label hampir sama dalam setiap harddisk yang terdapat di pasaran, vastu berupa tabel yang mudah dibaca, setelah mengatur posisi jumper dan memasang keruball harddisk dengan benar, maka pastikanlah untuk masuk menu, setting BIOS.

4 Simaklab, apakah harddisk sudah ter-detect dengan baik oleh BIOS atau belum.

c. Gunakan Hardware yang Sepadan

Windows akan benar menjadi sistem operasi yang andal apabila kita bekerja dengan: RAM atau memory yang memadai. Jangan kurangi kebutuhan RAM pada sistem operasi yang Anda gunakan dan aplikasi lain yang Anda butuhkan.

Sebagai hardware yang cukup berpengaruh dalam halnya kecepatan pada komputer, kapasitas memory harus diperhatikan. Pada komputer model yang terbaru spek yang direkomendasikan yaitu memory berkapasitas 24 Gigabyte sebagai batas minimal dalam satu komputer. Dalam hardware requirement aplikasi dan sistem operası Windows 8 sampai Windows 10 adalah 2 Gb.Dengan kapasitas memory besar dalam komputer kita akan menjadikan kinerjanya sangat cepat tanpa menimbulkan kelambatan dalam pengoperasiannya. Jenis memory juga harus disesuaikan dengan cocoknya chipset dalam motherboard komputer.

d. Convert Harddisk ke NTFS

Jenis harddisk dengan format NTFS (New Technology File System) memilik performa yang lebih baik, lebih aman, dan lebih tahan uji apabila dibandingkan dengan jenis format FAT32. Hal ini dikarenakan dengan sistem NTFS, maka data otomatis akan dienkripsi. Dengan menggunakan format ini, kinerja komputer akan sedikit lebih lambat dari sebelumnya. Namun, kita memiliki keuntungan vang banyak.

Cara untuk mengubah format harddisk dari FAT32 menjadi NTFS sangat mudah. Terdapat kemungkinan bahwa proses ini menyebabkan kerusakan permanen pada seluruh data dan sistem operasi beserta aplikasi yang sudah terinstal di dalamnya. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mem-backup semua data lebih dahulu sebelum kita melakukan penggantian format.13 Memeriksa setting pamper pada hurddisk

Lokasi jumper pada hardduk tertetak pada bagian belakang, tepatnya di sebelah slos konekhe dan kabel power.

Petunjuk setting jumper berada di bagian atas harddisk

Untuk melihat petunjuk setting jumper, lepaslah terlebih dahulu harddisk dart kabel power atau dengan cara melihat petunjuk setting tersebut pada situs produsen harddisk Anda. Sebagai contoh www.acsgate.com (produsen harddisk bermerek seagate)

3) Format label hampir sama dalam setiap harddisk yang terdapat di pasaran, vastu berupa tabel yang mudah dibaca, setelah mengatur posisi jumper dan memasang keruball harddisk dengan benar, maka pastikanlah untuk masuk menu, setting BIOS.

4 Simaklab, apakah harddisk sudah ter-detect dengan baik oleh BIOS atau belum.
13 Memeriksa setting pamper pada hurddisk

Lokasi jumper pada hardduk tertetak pada bagian belakang, tepatnya di sebelah slos konekhe dan kabel power.

Petunjuk setting jumper berada di bagian atas harddisk

Untuk melihat petunjuk setting jumper, lepaslah terlebih dahulu harddisk dart kabel power atau dengan cara melihat petunjuk setting tersebut pada situs produsen harddisk Anda. Sebagai contoh www.acsgate.com (produsen harddisk bermerek seagate)

3) Format label hampir sama dalam setiap harddisk yang terdapat di pasaran, vastu berupa tabel yang mudah dibaca, setelah mengatur posisi jumper dan memasang keruball harddisk dengan benar, maka pastikanlah untuk masuk menu, setting BIOS.

4 Simaklab, apakah harddisk sudah ter-detect dengan baik oleh BIOS atau belum.

Apabila kita sudah melakukan backup format, maka langkah selanjutnya adalah menekan tombol Windows R untuk membuka Command Prompt Dallaen Command Prompt ketikkan convert/fsentfs (huruf & adalah drive yung skan di-comert). Setelah itu ikuti semua proses sampai selesai. Setelah proses selesai. maka kita diharuskan untuk me restart komputer. Pada saat masuk dalam Windows, kita sudah mendapatkan format NTFS. Apabila sistem aman tidak ada kendala maka kembalikan file yang sebelumya sudah di-backup apabila diperlukan

e. Update Driver

Untuk memperbarui driver melalui fitur Windows Update mungkin sudah dapat mengatasi masalah driver pada sebuah komputer. Namun, driver yang tersedia pada Windows Update hanya driver tertentu, yaitu driver yang sudah memiliki tanda lulus sertifikasi dari WHQL (Windows Hardware Quality Lab). Banyak produsen hardware, tidak menggunakan sertifikasi tersebut. Untuk itu Windows akan memberi peringatan jika pengguna mencoba menginstalasi menggunakan driver yang tidak memiliki sertifikat WHQL. Cobalah untuk menggunakan fitur pada Windows, yakni menggunakan System Restore. Dengan fitur ini. Windows akan mengembalikan ke sistem semula apabila driver tidak stabil atau dapat menyebabkan konflik dengan driver lain yang mengakibatkan crash dan Windows tidak dapat digunakan. Dengan fitur ini, kita tidak perlu khawatir apabila mencoba driver terbaru pada Windows. Baik yang sudah memperoleh sertifikat WHQL atau belum memiliki sertifikat.

Untuk mengaktifkan fitur WHQL secara manual, masuklah dalam menu restore points yang terdapat pada setting Windows dengan melalui utility System Restore pada Start All Programs Accessories System Tools.

f. Update Driver Chipset

Dalam Windows terbaru yaitu Windows 8, 8.1 atau 10 terdapat beberapa driver yang sudah include dalam paket Windows. Apabila kita akan memperbarui (update) driver chipset kita dapat melakukannya.

Fungsi driver chipset sangat penting dalam sebuah komputer, seringkali kita menemukan masalah, seperti contoh: Windows tidak dapat diakses. Untuk itu driver chipset berfungsi untuk menghubungkan sistem operasi dengan jenis motherboard yang terdapat pada komputer. Terdapat kemungkinan bahwa database driver sangat terbatas dan tidak dapat digunakan secara maksimal atau driver di database tersebut sudah tidak uptodate atau bahkan corrupt.

Sedangkan untuk memperoleh hasil kinerja komputer yang maksimal dan stabilitas komputer, kita harus selalu menggunakan driver chipset yang terbaru dan di-update oleh web resmi produsen chipset tersebut. Kebanyakan driver untukmotherboard diperoleh bersamaan dengan pembelian paket komputer/laptop Namun tidak ada salahnya jika membuka situs vendor chipset motherboard dan men-download driver terbaru yang sesuai dengan kebutuhan komputer.

Dengan cara meng update driver chipset ini kita dapat menambah stabilitas dan daya tahan motherboard serta menambah kecepatannya. Terkadang update driver chipset tersedia hanya untuk memperbaiki bug atau cacat produksi pada driver sebelumnya.

Update BIOS

Langkah ini adalah cara paling memiliki risiko di antara beberapa cara lainnya yang sudah disebutkan. Bahayanya, jika mengalami kesalahan, maka motherboard dapat dipastikan tidak dapat digunakan lagi. Jadi kita harus siap menerima risiko dengan mengganti motherboard yang baru.

Namun apabila Anda berani melakukan cara ini dan lolos, maka Anda juga akan memperoleh keuntungan yang sepadan yaitu Bug pada motherboard hilang, lebih banyak hardware yang bisa di-support, dan kinerja yang jauh lebih cepat serta stabil dari PC.

Apabila sudah yakin, maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

1) Saat booting, perhatikan pada bagian atas layar. Tertera identitas BIOS dan revision number komputer Anda. Catat baris ini. Karena waktu pemunculannya yang singkat, mungkin dibutuhkan beberapa kali booting untuk menyalin semua angka dan abjad yang ada.

2) Apabila muncul iklan berupa logo produsen motherboard yang Anda gunakan, tekan tombol Esc atau tab. Tergantung pada jenis motherboard Anda. Namun sebenarnya ada cara yang lebih sederhana, tekan tombol Del atau F1 untuk masuk dalam BIOS.

3) Di dalamnya, identitas BIOS sudah tercatat dengan lengkap. Periksalah untuk memastikan urutan huruf dan angka yang benar.

4) Setelah disalin, identitas BIOS bisa dicek melalui sebuah situs, yakni situs resmi produsen motherboard Anda.

5) Cari update BIOS terbaru di situs tersebut dan pastikan benar-benar sama dengan BIOS Anda. Biasanya ukurannya tidak lebih besar dari sebuah disket.

6) Langkah selanjutnya adalah download dan simpan kemudian copy ke dalam sebuah penyimpanan seperti flashdisk atau disc.

7) Setelah itu, atur booting dari penyimpanan tersebut lalu ikuti langkah demi langkah secara teliti, Pastikan tidak ada salah persepsi atau salah mengarti-kan perintah. Karena satu kesalahan akan menyebabkan motherboard tidak dapat digunakan.1. Semua masalah yang berhubungan dengan komputer dinamakan dengan troubleshooting. Timbulnya masalah pada komputer terdapat beberapa penyebabnya.

2. Dalam menangani permasalahan pada instalasi software aplikasi sebaiknya kita melakukan pendeteksian secara sederhana dahulu seperti pemeriksaan file yang berhubungan dengan software atau spesifikasi permintaan (requirement) dari software yang diinstal.

3. Komputer memiliki banyak aplikasi yang berfungsi untuk menunjang performa dan kinerja komputer. Dalam praktiknya, terkadang komputer memiliki masalah-masalah atau gangguan dalam pengoperasiannya.

4. Proses POST dimulai pada saat pertama kali tombol power dihidupkan. Apabila tegangan sudah stabil, power supply dapat mengirimkan sinyal power bahwa komponen tersebut sedang dalam kondisi yang optimal.

Komentar